Jika anda berada di wilayah Indonesia dan Memiliki Gaharu dengan Kriteria seperti di bawah ini :
- Gaharu Kelas Super, Super King dan Saba Ulir
- Kondisi Kering
- Warna Hitam
- Tenggelam di air seperti Tenggelam batu
Gaharu Buyer Indonesia |
Maka saya siap Membeli semua kayu dengan kriteria di atas dengan harga yang pantas. Silahkan lihat contoh kayu yang saya mau beli seperti gambar di bawah :
Silahkan anda mengontak saya ke Nomor 0818 623 964 , pada jam kerja dari jam 8.00 wib - 17.00 wib. sebelum mengontak saya rekan sekalian harus menyiapkan foto dari berbagai sudut ( tengah, ujung bawah dan ujung atas. Atas kerjasamanya saya ucapkan terimakasih
Silahkan anda mengontak saya ke Nomor 0818 623 964 , pada jam kerja dari jam 8.00 wib - 17.00 wib. sebelum mengontak saya rekan sekalian harus menyiapkan foto dari berbagai sudut ( tengah, ujung bawah dan ujung atas. Atas kerjasamanya saya ucapkan terimakasih
------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------
Penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut:
Gaharu Buyer Indonesia Pengenalan masalah. Proses pembelian dimulai saat konsumen mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan konsumen dapat dipengaruhi oleh rangsangan internal atau rangsangan eksternal. Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu kategori produk. Pencarian informasi. Setelah mengenali kebutuhannya, maka konsumen akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk. Pada tingkat selanjutnya, konsumen itu mungkin memasuki pencarian aktif informasi yaitu mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk. Pemasar perlu mengetahui sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok yaitu:
• Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan
• Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko
• Sumber publik: media massa, organisasi penentu peringkat konsumen
• Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk
Gaharu Buyer Indonesia Evaluasi alternatif. Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-model yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif. Yaitu, model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan rasional. Beberapa konsep dasar untuk memahami proses evaluasi konsumen, yaitu: pertama, konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
Gaharu Buyer Indonesia Keputusan pembelian. Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. Perilaku pascapembelian. Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pascapembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian, dan pemakaian pascapembelian. Advertising membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Karena merupakan suatu bentuk komunikasi yang efektif, berkemampuan menjangkau khalayak luas dengan biaya per kontak yang relatif rendah, advertising memfasilitasi pengenalan (introduction) merek-merek baru, meningkatkan puncak kesadaran dalam benak konsumen (TOMA – Top Of Mind Awareness) untuk merek-merek yang sudah ada dalam kategori produk yang matang. (Terence A.Shimp, 2003:357) Lihat juga Indonesia Sana'i di sini
Gaharu Buyer Indonesia Tujuan advertising mengandung misi komunikasi dan keberhasilannya ditentukan oleh bagaimana keefektifan komunikasi yang dijalankan. Pada saat pemasar mencoba untuk mengubah sikap konsumen, mereka mengkomunikasikan informasi tentang produk mereka dan manfaatnya. Iklan akan sangat membantu perusahaan dalam memperkenalkan produk terutama pada tahapan kesadaran (awareness) pembeli. Kotler memberikan gambaran bahwa pada tahap perkenalan, advertising dan publisitas memiliki tingkat efektivitas biaya yang tertinggi. Ini disebabkan karena perusahaan mencoba menyadarkan pelanggan akan keberadaan produk.
Advertising sebagai proses komunikasi bertujuan untuk menginformasikan keberadaan suatu produk dan manfaatnya, sehingga pelanggan sasaran memiliki brand awareness terhadap produk tersebut serta dapat memperlihatkan citra produk maupun perusahaan. (Assael, 1998:189)
Upaya menumbuhkan kesan merek merupakan tujuan utama bagi perusahaan dalam melakukan program periklanan karena kesan produk merupakan gambaran total dari pikiran konsumen atau pelanggan sasaran terhadap produk dan merek.
lihat juga pembeli getah gaharu sulingan di sini
2.1.2 Kaitan Antara Konsep Advertising Dengan Keputusan Pembelian
Kemampuan advertising untuk mempengaruhi perilaku konsumen dalam memutuskan membeli merek tertentu tergantung pada sikap konsumen terhadap advertising. Advertising yang diminati akan mendatangkan sikap positif terhadap produk dan tanggapan positif terhadap produk dan memutuskan untuk membeli produk tersebut. Sedangkan advertising yang tidak diminati dapat menimbulkan sikap negatif dan akhirnya dapat menurunkan kesan produk maupun perusahaan.
Gaharu Buyer Indonesia Untuk menampilkan suatu pesan yang mampu membujuk, mampu membangkitkan dan mempertahankan ingatan konsumen akan produk yang ditawarkan, memerlukan daya tarik bagi konsumen sasaran. Daya tarik iklan sangatlah penting agar sasaran tersebut memiliki minat untuk membeli. (Kotler, 2005:235).
Gaharu Buyer Indonesia Pengenalan masalah. Proses pembelian dimulai saat konsumen mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan konsumen dapat dipengaruhi oleh rangsangan internal atau rangsangan eksternal. Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu kategori produk. Pencarian informasi. Setelah mengenali kebutuhannya, maka konsumen akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk. Pada tingkat selanjutnya, konsumen itu mungkin memasuki pencarian aktif informasi yaitu mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk. Pemasar perlu mengetahui sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok yaitu:
• Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan
• Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko
• Sumber publik: media massa, organisasi penentu peringkat konsumen
• Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk
Gaharu Buyer Indonesia Evaluasi alternatif. Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-model yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif. Yaitu, model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan rasional. Beberapa konsep dasar untuk memahami proses evaluasi konsumen, yaitu: pertama, konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
Gaharu Buyer Indonesia Keputusan pembelian. Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. Perilaku pascapembelian. Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pascapembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian, dan pemakaian pascapembelian. Advertising membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Karena merupakan suatu bentuk komunikasi yang efektif, berkemampuan menjangkau khalayak luas dengan biaya per kontak yang relatif rendah, advertising memfasilitasi pengenalan (introduction) merek-merek baru, meningkatkan puncak kesadaran dalam benak konsumen (TOMA – Top Of Mind Awareness) untuk merek-merek yang sudah ada dalam kategori produk yang matang. (Terence A.Shimp, 2003:357) Lihat juga Indonesia Sana'i di sini
Gaharu Buyer Indonesia Tujuan advertising mengandung misi komunikasi dan keberhasilannya ditentukan oleh bagaimana keefektifan komunikasi yang dijalankan. Pada saat pemasar mencoba untuk mengubah sikap konsumen, mereka mengkomunikasikan informasi tentang produk mereka dan manfaatnya. Iklan akan sangat membantu perusahaan dalam memperkenalkan produk terutama pada tahapan kesadaran (awareness) pembeli. Kotler memberikan gambaran bahwa pada tahap perkenalan, advertising dan publisitas memiliki tingkat efektivitas biaya yang tertinggi. Ini disebabkan karena perusahaan mencoba menyadarkan pelanggan akan keberadaan produk.
Advertising sebagai proses komunikasi bertujuan untuk menginformasikan keberadaan suatu produk dan manfaatnya, sehingga pelanggan sasaran memiliki brand awareness terhadap produk tersebut serta dapat memperlihatkan citra produk maupun perusahaan. (Assael, 1998:189)
Upaya menumbuhkan kesan merek merupakan tujuan utama bagi perusahaan dalam melakukan program periklanan karena kesan produk merupakan gambaran total dari pikiran konsumen atau pelanggan sasaran terhadap produk dan merek.
lihat juga pembeli getah gaharu sulingan di sini
2.1.2 Kaitan Antara Konsep Advertising Dengan Keputusan Pembelian
Kemampuan advertising untuk mempengaruhi perilaku konsumen dalam memutuskan membeli merek tertentu tergantung pada sikap konsumen terhadap advertising. Advertising yang diminati akan mendatangkan sikap positif terhadap produk dan tanggapan positif terhadap produk dan memutuskan untuk membeli produk tersebut. Sedangkan advertising yang tidak diminati dapat menimbulkan sikap negatif dan akhirnya dapat menurunkan kesan produk maupun perusahaan.
Gaharu Buyer Indonesia Untuk menampilkan suatu pesan yang mampu membujuk, mampu membangkitkan dan mempertahankan ingatan konsumen akan produk yang ditawarkan, memerlukan daya tarik bagi konsumen sasaran. Daya tarik iklan sangatlah penting agar sasaran tersebut memiliki minat untuk membeli. (Kotler, 2005:235).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar